Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image
  • Kamis, 20 Januari 2011
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Andai Aku Jadi Gayus
    Sebelas maret diriku masuk penjara
    Awalku menjalani proses masa tahanan
    Hidup dipenjara sangat berat kurasakan
    Badanku kurus karena beban pikiran
    Kita orang yang lemah tak punya daya apa apa
    Tak bisa berbuat banyak seperti para koruptor

    Reff:

    Andai ku gayus tambunan yang bisa pergi ke bali
    Semua keinginannya pasti bisa terpenuhi
    Lucunya dinegeri ini hukuman bisa dibeli
    Kita orang yang lemah pasrah akan keadaan
    Tujuh oktober ku bebas dari penjara
    Menghirup udara segar lepaskan penderitaan
    Wahai saudara dan para sahabatku
    Lakukan yang terbaik jangan engkau salah arah

    Back to Reff

    Biarlah semua menjadi kenangan
    kenangan yang pahit dalam hidup ini

    Back to Reff

    Untuk Cinta

  • Jumat, 31 Desember 2010
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Untuk Cinta
    mari kita menari, mari kita menyanyi, mari kita berlari!
    cintaku padamu sebesar dunia
    karena aku sudah lupa pada yang lalu begitu cepatnya
    seluruh isi duniaku sudah terganti
    menarilah bersamaku
    menarilah kita ke aozora, duniaku yang sepi dan bisu
    menarilah kita ke segala impian, khayalan biru
    marilah kita bersama-sama jalin cerita, jalin permainan yang tak pernah kau bosan memainkan
    marilah kita menulis nama kita di pasir putih
    marilah kita mengejar ombak di biru
    marilah kita pandang biru
    marilah kita merajut langit di sana
    angkasa hitam penuh bintang
    seperti kita yang tenggelam di keasyikan
    nada-nada di balik segala
    seperti kita tahu apa yang pasti
    seperti cinta yang kabur
    nada-nada di balik segala
    marilah kita menyanyi sekali lagi, terhanyut di balik segala
    dalam keasyikan itu aku menemukan kamu
    kamu yang terhanyut di balik segala
    cinta! cinta! marilah kau menari...
    cinta! cinta! tidurlah di balik segala, tidurlah diiringi segala doa
    karena kamu sekarang sudah semuanya

    Segitiga Cinta

  • Rabu, 29 Desember 2010
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Dr. Sudarmono
    Segitiga Cinta

    Artikel ini bagus banget untuk jadi bahan renungan setiap orang....
    Apa pun status Anda saat ini.... menikah, cerai, belum menikah, ingin menikah, pacaran menuju pernikahan, dalam perselingkuhan, dan apa pun itu deh....

    Segitiga Cinta
    Ada banyak alasan orang untuk menikah. Ada yang bilang bahwa pasangannya enak diajak bicara. Ada yang bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang bilang merasa aman dekat dengan pasangannya. Ada yang bilang pasangannya macho atau sexy. Ada yang bilang pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang pasangannya pandai memasak. Ada yang bilang pasangannya pandai menyenangkan orang tua. Pendek kata kebanyakan orang bilang dia COCOK dengan pasangannya.

    Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes, bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi.
    Ada yang bilang pasangannya kurang menggairahkan.
    Ada yang bilang pasangannya gak nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asing atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati mertuanya. Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI dengan pasangannya.

    Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam kecocokan. Dr. Paul Gunadi menyebut kecocokan-kecocokan diatas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan serta merta berubah menjadi tidak cocok setelah mereka menikah.

    Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.
    Seorang kawan saya di Surabaya membuat sebuah penelitian, perilaku selingkuh kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari anak /isterinya. Apa yang membuat pria-pria tersebut selingkuh tidak perlu dijabarkan lagi. Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk tidak selingkuh? Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan diatas yaitu : KOMITMEN.

    Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya.
    Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh.

    Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai "triangular love" atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi : Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal diatas.

    Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu dengan yang lainnya.

    Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan.

    Commitment atau komitmen adalah sebuat keputusan final bahwa seseorang akan mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut "until death do us apart".

    Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuah relasi kehilangan salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu tidak dapat dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.

    Sebagai contoh :

    Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan.

    Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment, maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo.

    Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila) .

    Nah, bagaimana bentuk cinta anda... ???

    Tetap Setia

  • Rabu, 22 Desember 2010
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Dr. Sudarmono.
    Tetap Setia

    Mungkin kisah yang terjadi di kota Amman, Jordania, tergolong langka, unik sekaligus mengundang geli. Seorang pria Jordania yang bernama Bakr Melhem merasa kesepian karena hidup terpisah dengan istrinya yang berada di luar kota. Pria ini iseng-iseng “berselingkuh” dengan wanita lain dalam dunia maya melalui chatroom (ruang ngobrol) di internet. Setelah tiga bulan saling chatting, mereka benar-benar merasa cocok dan saling jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih di dunia maya ini berniat menikah. Mereka lantas membuat janji untuk bertemu di sebuah tempat. Namun saat mereka berdua bertemu, mereka terkejut dan terkesima. Bukannya apa-apa, tapi ternyata “wanita selingkuhan” di internet ini adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka berdua saling menuduh bahwa ia pasangan yang tidak setia. Rencana perkawinanpun batal dan sebaliknya mereka berdua sepakat untuk cerai karena satu sama lain tidak setia!

    Kesetiaan memang menjadi barang langka bagi peradaban dunia modern ini. Begitu mudahnya seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri juga tidak mau kalah dan segera mencari pria idaman lain (PIL). Ujung-ujungnya pun sudah bisa ditebak, mereka memutuskan untuk cerai. Yang menyedihkan, hal yang seperti ini tidak hanya terjadi di kalangan orang yang tidak kenal Tuhan, sebaliknya banyak orang “yang kelihatannya taat beragama” juga bercerai karena tidak ada lagi kesetiaan.

    Semua ketidaksetiaan ini biasanya dipicu oleh pendapat umum yang berkata bahwa rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput di halaman kita sendiri. Terjebak dengan pandangan yang seperti ini membuat satu sama lain mengorbankan kesetiaan demi mendapatkan sesuatu yang lebih “hijau”, padahal kenyataannya tidak seperti itu.

    Perbedaan pendapat memang kerap kali terjadi dan kekurangan-kekurangan pasangan kita memang akan semakin terlihat, tetapi itu bukan berarti melegalkan ketidaksetiaan kita. Justru di saat kita melihat ada kekurangan dan kelemahan di sana sini, tugas kitalah untuk menutup dan menjadi pelengkap baginya. Andaikata setiap orang punya pandangan seperti ini, tentu ketidaksetiaan dan perselingkuhan bisa ditekan sampai titik nol!

    Tidak ada yang melegalkan ketidaksetiaan, termasuk kekurangan dan kelemahan pasangan kita
    ============================================
  • Rabu, 15 Desember 2010
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir


    Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.

    Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.

    Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.

    'Hingga tetes terakhir', pikirnya.

    Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

    Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal.
    Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

    Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

    Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

    Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

    Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.

    Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"

    "Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku.
    Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan
    mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku. Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.”

    Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya, demikian kata seorang bijak. Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut.
  • Rabu, 08 Desember 2010
  • SELUMAKU
  • Label:
  • Dr, Sudarmono
    Tempayan Retak

    Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak. Sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak.
    Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan yg retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.
    Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidak-sempurnaannya, dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannnya.
    Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."
    "Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa malu?"
    "Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi." kata tempayan itu.
    Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak. Dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."
    Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan. Dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan. Dan itu membuatnya sedikit terhibur.
    Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.
    Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan si sisimu, tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacadmu, dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu. Dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."


    PESAN MORAL :

    Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan kita sendiri.

    Kita semua adalah tempayan retak.

    Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias-Nya.

    Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma.

    Jangan takut akan kekuranganmu.

    Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.

    Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.
  • SELUMAKU
  • Label:
  •  
     
    Betis Warga Seluma Dicakar Harimau
    Rabu, 10 Nopember 2010 21:59:24


    Data terhimpun, menyebutkan peristiwa menimpa korban berlangsung di lokasi perkebunan PTPN VII Padang Pelawi, Talang Binjai. Lokasi ini berjarak sekitar 15 Km dari desa. Saat Ujang Azhari yang berkerja sebagai penyadap karet di PTPN VII Padang Pelawi bersama dua rekannya, Gusti (28) dan Wiwi Suharto (35) akan pulang.

    Waktu itu mereka sedang menuju tempat motor diparkirkan. Ketiganya sangat kaget melihat ada harimau di dekat motor sebesar anak sapi dan panjang sekitar 2 meter. Mereka pun cepat-cepat menyelamatkan diri dengan memanjat pohon karet. Gusti dan Wiwi Suharto aman, karena keduanya lebih cepat.

    Namun malang bagi Ujang Azhari, karena kalah cepat dengan 2 rekannya, harimau berhasil meninggalkan bekas cakarannya di betis kiri korban saat dia memanjat pohon karet. Akibatnya korban harus meringis karena cakaran kuku harimau yang tajam tersebut.

    Dikatakan Ujang Azhari, kalau awalnya mereka tidak mengira bakal bertemu harimau. Namun kenyataanya harimau muncul saat mereka bertiga akan pulang ke rumah dari menyadap karet di kebun PTPN VII. Saat mereka baru saja menaiki motor, muncul seekor harimau yang berjarak cukup dekat.

    ‘’Gok (Gusti, red) yang pertama melihat ada harimau. Ia  langsung panjat pohon karet, lalu Gok memberitahu kami. Kemudian aku dan Siwi juga langsung memanjat pohon. Tapi, aku sempat kena terkam saat manjat pohon,’’ cerita Ujang Azhari.

    Ketiganya tetap berada di atas pohon karet hingga Kades Sukamaju Abdul Hamid dan sekitar 60-an warga menjemput. Karena, setelah memanjat pohon, harimau menunggu di bawah.

    Diakui Ujang, mereka sudah sempat tiga kali memanjat pohon. Mereka sempat turun dari pohon, tapi harimau yang sudah sempat menghilang muncul lagi. Mereka terpaksa naik pohon lagi. Kejadian ini sampai tiga kali terulang.

    Hingga yang ketiga kalinya, Ujang kurang cepat naik pohon. Betis kirinya berhasil dicakar harimau. Karena, sudah mulai cemas, Ujang pun memberitahu keluarganya lewat handphone (HP).

    Berkat kedatangan keluarganya, akhirnya harimau itu benar-benar pergi. Ikut juga menjemput mereka anggota dari Polsek Sukaraja, dengan menggunakan mobil anggota DPRD Seluma H. Suhandi. Saat tiba di lokasi, harimau sudah tidak ada lagi. Diperkirakan sudah pergi saat mendengar suara kendaraan dan lampu mobil. Mereka baru sampai di rumah sekitar pukul 22.05 WIB.(**)